MUSSISI
Rabu, 11 Januari 2017
Jumat, 26 Oktober 2012
Pemanfaatan Media
Pembelajaran — Presentation Transcript
·
1. Media Pembelajaran
· 2. Peranan Media Pembelajaran Karakteristik Media Pembelajaran Pemilihan
Media Pembelajaran Program Media Pembelajaran
·
3. Peranan Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar,
dengan kata lain Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima. Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada diri peserta didik. Media sebagai alat bantu visual: mendorong
motivasi belajar memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak mempertinggi
daya serap atau retensi belajar
·
4. N ilai Praktis Media Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah)
Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas/berbahaya) Membawa objek yang
terlalu besar (gunung, pasar) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata
(mikro organisme) Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru)
Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungannya Memungkinkan Keseragaman
pengalaman Mengurangi resiko apabila objek berbahaya Menyajikan informasi yang
konsisten dan diulang sesuai dengan kebutuhan Membangkitkan motivasi belajar
Dapat disajikan dengan menarik dan variatif Mengontrol arah maupun kecepatan
peserta didik Menyajikan informasi belajar secara serempak dan dapat diulang
maupun disimpan menurut kebutuhan Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dll
·
5. K arakteristik Media Pembelajaran Media Transparansi Media Audio Media
Slide (Film Bingkai Suara) Media Video Media CD Multimedia Interaktif Internet
Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan media disesuaikan
dengan kebutuhan (tujuan, sasaran, sarana, biaya, dan waktu pembuatannya).
·
6. K arakteristik Media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT) merupakan
per angkat lunak/software sedangkan perangkat kerasnya/ hardware adalah
Overhead Projector (OHP). Selanjutnya Overhead Tranparancy (OHT) akan kita
sebut dengan istilah “tranparansi”. Transparansi adalah lembar bening/plastik
tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan
disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar. Ukuran dalam 24,5 cm x
19 cm, luar 30,5 cm x 27 cm.
·
7. K arakteristik Media Transparansi Penggunaannya praktis Mempunyai
variasi teknik Tahan lama/tidak mudah rusak Tidak memerlukan ruang gelap Mudah
dioperasikan, sehingga tidak perlu operator Dapat disajikan berulang-ulang
sesuai dengan kebutuhan Waktu penyajian dapat bertatap muka dengan peserta
didik Dapat disiapkan sendiri oleh guru Kelebihan media transparasi antara
lain.
·
8. K arakteristik Media Transparansi Memerlukan listrik Memerlukan
peralatan khusus untuk menampilkan yaitu Overhead Projector (OHP) Memerlukan
panataan yang khusus Memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatan Menuntut cara
kerja yang sistematis karena susunan urutan mudah kacau Kekurangan media
transparasi antara lain.
·
9. K arakteristik Media Audio Media audio adalah media yang menguta makan
indra pendengaran. Pesan-pesan yang ak an disampaikan dapat dituangkan kedalam
lambang-lamabang auditif, baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (sound
effect). Yang termasuk media audio antara lain radio dan kaset audio. Program
audio (kaset) teramsuk salah satu media yang sudah memasyarakat hingga tingkat
pedesaan.
·
10. K arakteristik Media Audio Materi tak akan berubah Biaya produksi
relatif murah Peralatan paling murah dibanding dengan media lainnya Program
kaset dapat disajikan di luar sekolah (wawancara, rekaman kegiatan, dll)
Rekaman dapat dihapus dan kaset dapat dipakai ulang Penyajian sepenuhnya
dikontrol penyaji Kelebihan media audio antara lain. Kelemahan media
transparasi antara lain. Daya jangkau terbatas (beda dengan radio) Pengadaan,
penggandaan, pendistribusian sedikit bisa mahal
·
11. K arakteristik Media Slide Media slide terdiri dari film aktachrome (
positif) berukuran 35 mm dipotong satu persatu dan diberi bingkai (2 x 2 inchi)
yang terbuat dari karton atau plastik. Karena itu media slide disebut film
bingkai suara. Program slide disajikan dengan slide projector yang dipadukan
dengan suara yang menyertainya. Penyajian program slide bersifat klasikal.
·
12. K arakteristik Media Slide Tahan lama Guru sebagai nara sumber dan operator
Berwarna dan bersuara sehingga menarik Dapat ditampilkan berulang-ulang
Kelebihan media slide antara lain. Kelemahan media slide antara lain. Pembuatan
memerlukan keterampilan khusus memerlukan peralatan khusus (slide projector)
dalam penyajiannya; perlu ketelitian dalam penyiapan penyajiannya karena gambar
sering keliru urutanya/tertukar atau terbalik.
·
13. K arakteristik Media Video Media video atau media audio visual yang
menampilkan gerak saat ini semakin dikenal di kalangan masyarakat. Media ini berupa
rekaman pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir
sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan
film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Out
put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD.
·
14. K arakteristik Media Video Mengutamakan objek yang bergerak. Berwarna,
bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual. Dapat menyajikan animasi
apabila perlu menyajikan suatu proses. Mudah menyajikannya. Tidak memerlukan
ruang gelap Kelebihan media video antara lain. Kelemahan media video antara
lain. Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya Perlu tenaga listrik Perlu
kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya
·
15. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Multimedia berasal dari kata
“multi” (banyak) dan “media”, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai
gabungan dari berbagai media. Program pembelajaran terdiri dari berbagai media
yang disusun secara utuh, terintegrasi, dan mempunyai tujuan pembelajaran.
Jenis media antara lain: Teks/huruf, Audio, Video, Grafis, Animasi, Simulasi.
Pengertian:
·
16. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Bersifat fleksibel (dapat
memilih materi maupun penggunaan waktu) Bersifat self-pacing (kecepatan belajar
tiap individu berbeda) Bersifat content-rich (menyediakan informasi yang cukup
banyak/ pengkayaan) Bersifat interaktif (komunikasi dua arah, ada
respon/feedback)
·
17. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Interaktif Individual Fleksibel
Cost effectiveness Motivasi Umpan balik game/simulasi Kontrol ada pada pengguna
Soal-soal Animasi, video, musik, audio, ilustrasi, dll Kelebihan CD Multimedia
Interaktif
·
18. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Kekurangan CD Multimedia
Interaktif Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah
diprogramkan Memerlukan peralatan (komputer) multimedia Perlu kemampuan
pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan Pengembangannya
memerlukan adanya tim yang profesional Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup
lama Tidak punya sentuhan manusiawi
·
19. K arakteristik Media Internet Media Internet merupakan media komunikasi
berupa data, gambar, teks, video, maupun suara melalui jaringan komputer yang
berskala internasional. Pengguna perlu memiliki identitas khusus, misal alamat
IP (internet protocol). Protokol adalah tata cara jaringan berkomunikasi.
Protokol ini, secara resmi dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol), merupakan cara standar untuk mempaketkan dan
mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut dapat
dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang
cepat tanpa rusak atau hilang.
·
20. K arakteristik Media Internet Berskala internasional Mudah untuk
mengirim dan menerima data Individual Fleksibel Cost effectiveness untuk
informasi yang didapat Motivasi Mendapat data berupa teks, video, audio, maupun
gambar Kelebihan media internet Kekurangan media internet Perlu listrik Perlu
jaringan khusus Lambat mendapat informasi kalau pemakai banyak
·
21. P emilihan Media Perlunya Pemilihan media Masing-masing media mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran Dipilih dan digunakan dengan benar Tidak satupun media dapat
mencapai tujuan belajar
·
22. P emilihan Media Kriteria Pemilihan Media ada 7 faktor: Tujuan
Penggunaan media (instruksional, informasi, hiburan) Katagori Pembelajaran yang
ingin dicapai: Kognitif: berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris
(pengalaman) Afektif: melibatkan perasaan dan emosi Psikomotor: berhubungan
dengan aktivitas fisik Sasaran (karakter, jumlah, latar belakang, motivasi)
Waktu (pembuatan, penyajian) Ketersediaan (pengembangan, peralatan) Biaya
Karakteristik media (kelebihan dan kelemahan) Mutu teknis (visual, audio)
·
23. P emilihan Media Prosedur Pemilihan Media Kegunaan materi Kemenarikan
Mengena langsung dengan tujuan khusus Format sajian Mutakhir atau keotentikan
materi Konsep fakta terjamin kecermatannya Memenuhi standar selera Keseimbangan
kontroversial Tidak mengandung propaganda Standar kualitas (gambar, narasi,
efek, warna, dll) Struktur materi direncanakan dengan baik Proses uji coba atau
validasi (tingkat keberhasilan)
·
24. P engembangan Media Menganalisis kebutuhan dan karakteristik sasaran
Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan media Mengembangkan
materi pelajaran yang akan dicapai melalui media sesuai tujuan pembelajaran
Membuat draft atau prototype media sesuai jenis media yang telah ditentukan
Mengevaluasi atau menguji coba prototipa media yang telah dihasilkan Mengadakan
analisis hasil uji coba dan merevisi bila diperlukan
·
25. B agan prosedur umum pengembangan media Tidak Analisis kebutuhan dan
karakteristik siswa Merumuskan tujuan pembelajaran Apakah perlu isi yang baku
(apakah penting tidak mengubah isi? Memproduksi program Mengembangkan materi
pelajaran Ya Melakukan evaluasi / uji coba Siap pakai
·
26. P emanfaatan Media Transparansi Pengaturan Ruang
·
27. P emanfaatan Media Transparansi Posisi Layar KEYSTONE ELIMINATOR
KEMIRINGAN LAYAR 30 0
·
28. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP a. Penempatan
projektor Transparansi yang akan digunakan Overhead Projector (OHP)
Transparansi setelah digunakan OHP Marker Catatan Bahan sajian
·
29. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP b. Penempatan layar
berhadapan dengan projektor berjarak 2,5 m 2,5 m 90 0
·
30. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP Hubungkan OHP dengan
sumber listrik Letakkan OHT pada bidang kaca Hidupkan OHP Gunakan elevator
untuk mencari posisi gambar Atur fokus
·
31. P emanfaatan Media Transparansi Teknik penyajian OHT Teknik Taruk atau
Sliding Teknik Jendela atau Masking Teknik Potongan atau Striping Teknik
Tumpang Tindih atau Overlays Teknik Animasi
·
32. P emanfaatan Media Audio 1. Sebelum pemutaran program Apabila secara
klasikal Mempelajari bahan cetak dan mendengarkan rekaman Merangsang motivasi
siswa Mencatat hal-hal penting Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai Menyiapkan
bahan yang akan didiskusikan Menjelaskan bagian yang sulit sebelum penyajian
Menjelaskan apa yang akan dilakukan siswa selama mendengarkan program Membuat
suasana yang tenang Merangsang dan mempersiapkan siswa untuk membuat komentar
maupun pertanyaan
·
33. P emanfaatan Media Audio 2. Pada saat pemutaran program Guru dan siswa
pada posisinya Siswa mencatak hal-hal yang tidak mengerti maupun kurang jelas
Mengerjakan tugas (jka ada) sesuai dengan perintah dalam program
·
34. P emanfaatan Media Audio 3. Tindak Lanjut Guru menginformasikan
tugas-tugas dan latihan yang harus dikerjakan Guru menginformasikan rencana
pertemuan selanjutnya Guru memotivasi siswa untuk tetap belajar dengan giat
·
35. P emanfaatan Media Audio Contoh: Klasikal Kelompok Individual
·
36. P emanfaatan Media Slide Persiapan Penempatan Layar, Projektor, dan
Siswa Kiri atau kanan papan tulis Projektor tegak lurus dengan layar. Besar
kecilnya gambar terganting jarak. Atur tempat duduk siswa Sesuaikan votage
projektor dan tape recorder Kaset maupun tape recorder berdekatan dengan
projektor Hubungkan kabel projektor dan tape dengan sumber listrik
·
37. P emanfaatan Media Slide Persiapan Guru Pengusaan pengoperasian alat
(tape recorder dan projektor) Pelajari buku penyerta dan program slidenya.
Program Periksa kelengkapan program Masukkan slide sesuai dengan petunjuk
Preview dahulu sebelum disajikan Periksa kaset audio Siapkan lembar evaluasi
kerja sesuai dengan jumlah siswa
·
38. P emanfaatan Media Slide Pelaksanaan Penyajian Pengantar/Pendahuluan
Guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan program Apa yang diharapkan
siswa Diajukan pertanyan perangsang Penyajian Program Suasana tenang, fokus
perhatian ke program Satu kesatuan program (awal – akhir) tanpa putus Gambar
yang kurang fokus segera difokuskan Volume disesuaikan dengan jumlah siswa
Kemacetan pada alat dan tidak dapat diatasi, kegiatn belajar dilanjutkan tanpa
media tersebut Tndak Lanjut Setelah program dapat dilanjutkan dengan diskusi,
tes, kuis, atau menjelaskan bagian yang kurang jelas
·
39. P emanfaatan Media Video Persiapan Pelajari dahulu program Kata atau
istilah yang perlu dijelaskan sebelum menyaksikan program Dilakukan preview 2
atau 3 siswa. Persiapan peralatan Pelaksanaan Yakin semua peralatan sudah siap
Penjelasan program: Tujuan yang ingin dicapai, Menjelaskan kata atau istilah,
Sikap siswa Peralatan, program, dan siswa siap segera dimulai Dipandang perlu
penjelasan program dapat dihentikan sementara Tindak Lanjut Setelah program
dapat dilanjutkan dengan diskusi, tes, kuis, atau menjelaskan bagian yang
kurang jelas
·
40. P emanfaatan Modul Pemanfaatan modul Modul terbagi empat komponen:
Kegiatan Siswa, Petunjuk Guru, Tes Akhir Modul, dan Kunci Tes Akhir Modul Siswa
dapat belajar sendiri dimana saja dan kapan saja (belajar secara mandiri).
Kehadiran guru pamong masih perlu untuk siswa yang relatif masih muda dan juga untuk
kegiatan kelompok.
·
41. P emanfaatan Modul Persiapan Jadwal pemanfatan modul dipadukan dengan
kegiatan belajar tatap muka Guru mempelajari isi modul yang menjadi tanggung
jawabnya, sehingga mempunyai kesiapan dalam membimbing Pelajari petunjuk guru
secara cermat Pelajari petunjuk belajar pada setiap modul Mengenalkan sistem
mandiri dengan modul untuk siswa baru
·
42. P emanfaatan Modul Pelaksanaan Mengarahkan siswa untuk mempelajari
modul secara benar, yaitu: Membaca pendahuluan pada setiap modul secara cermat,
karena terdapat petunjuk belajar, tujuan umum modul, alat dan bahan yang perlu
disiapkan, alokasi waktu, dan sebagainya. membaca tujuan khusus dan pokok-pokok
materi yang terdapat pada setiap kegiatan mempelajari uraian materi mengerjakan
semua latihan kemudian mencocokkan jawabannya dengan melihat kunci jawaban
menyarankan agar siswa tidak melihat kunci jawaban mencatat hal-hal yang tidak
dipahami, kemudian didiskusikan dengan teman dalam kelompok atau dibahas di
dalam kelas bersama guru.
·
43. P emanfaatan Modul Pelaksanaan M emantau kegiatan dan kemajuan belajar
siswa, ketika mereka mempelajari modul secara mandiri. memberikan bimbingan
kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari modul menegur siswa
yang mempelajari modul secara tidak benar membimbing siswa untuk mendiskusikan
kesulitan/ permasalahan yang mereka hadapi dalam kelompok memberikan umpan
balik/tanggapan/jawaban terhadap permasalahan/kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan dalam kelompok melaksanakan tes akhir modul secara klasikal.
·
44. P emanfaatan Modul Tindak Lanjut M emberikan tugas-tugas
lanjutan/pengayaan kepada siswa menginformasikan tentang materi modul pada
pertemuan berikutnya menganjurkan siswa agar mempelajari modul secara mandiri
di rumah.
·
45. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Pemanfaatan
media Modul terbagi empat komponen: Kegiatan Siswa, Petunjuk Guru, Tes Akhir
Modul, dan Kunci Tes Akhir Modul Siswa dapat belajar sendiri dimana saja dan
kapan saja (belajar secara mandiri). Kehadiran guru pamong masih perlu untuk
siswa yang relatif masih muda dan juga untuk kegiatan kelompok. Kaset
Audio/video bersifat melengkapi modul
·
46. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Sebelum
pemutaran program Apabila program akan dimanfaatkan secara klasikal di TKB,
guru mempersiapkan diri dengan: Mempelajari bahan-bahan cetak yang telah
tersedia atau catatan mengenai program tersebut dan memperhatikan rekamannya
sebelum dimanfaatkan. Merangsang motivasi siswa agar memperhatikan program
tersebut dengan baik. Membuat catatan tentang hal-hal penting Menjelaskan
tujuan yang ingin dicapai oleh program. Menyiapkan bahan yang akan
didiskusikan. Memperhatikan bagian yang sukar dalam program tersebut dan
apabila perlu menjelaskan terlebih dahulu sebelum program disajikan.
Menjelaskan apa yang harus dilakukan siswa waktu memperhatikan program,
misalnya mencatat, menirukan, dll.
·
47. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Sebelum
pemutaran program Mempersiapkan siswa untuk memperhatikan program dengan jalan
memberi rangsangan dan memusatkan perhatian mereka melalui komentar maupun
pertanyaan. Guru dapat menyiapkan siswa untuk memperhatikan dengan baik dengan
cara; Membuat suasana ruangan yang sejuk misalnya dengan menutup pintu dan jendela
kaca diberi (gordyn ) agar siswa dapat lebih memusatkan perhatiannya pada
program. Mengajak siswa mendengarkan dengan tenang dan sopan serta memusatkan
perhatiannya pada program. Mempersiapkan siswa untuk memperhatikan program
dengan jalan memberi rangsangan dan memusatkan perhatian mereka melalui
komentar maupun pertanyaan.
·
48. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Pada Saat
pemutaran program Guru dan siswa harus berada pada tempatnya masing-masing, dan
tidak berjalan ke sana ke mari yang dapat mengganggu perhatian siswa yang
sedang tercurah pada program yang didengarkan Siswa harus mencatat bagian atau
hal-hal yang kurang/ belum jelas/belum dimengerti untuk ditanyakan/didiskusikan
setelah program berakhir Mengerjakan tugas-tugas (jika ada) sesuai dengan
perintah dalam program.
·
49. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Tindak
Lanjut Guru menginformasikan tugas-tugas dan latihan-latihan yang harus
dikerjakan. Guru menginformasikan tentang rencana pertemuan selajutnya Guru
memotivasi siswa untuk tetap belajar dengan giat.
·
50. M ultimedia Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi
berarti banyak, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari
berbagai media yang terintegrasi. Pengertian
·
51. Jenis Media Teks/huruf Audio Video Grafis Animasi M ultimedia
·
52. Teks/huruf Untuk menerangkan materi Sebagai keterangan tambahan di
samping visual Sebagai penekanan materi Hypertexts M ultimedia
·
53. Audio/suara Audio sangat efektif apabila dikombi-nasikan dengan media
lainnya. Apabila pengguna malas membaca dapat mendengarkan audionya saja. Audio
dapat digunakan untuk memancing perhatian, sangat cocok untuk tujuan
pembelajaran tertentu. Jenis Audio: narasi, sound effect, suara asli, musik
background, dll. M ultimedia
·
54. Grafis Media (ilustrasi maupun foto ) yang cocok untuk mengidentifikasi
benda. Mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Penggunaan grafis disertai teks
akan menghemat untuk memahaminya. Sebagai daya tarik agar tidak membosankan. M
ultimedia
·
55. Video Untuk menerangkan sesuai dengan aslinya Gambaran nyata
Dokumentasi Daya tarik pengguna Penyeimbang/pelengkap program multimedia M
ultimedia
·
56. Animasi Media yang sangat efektif untuk proses terjadinya/perubahan.
Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit. Dapat menjelaskan konsep yang
sulit sehingga mudah untuk dimengerti. Dapat memvisualkan yang sulit diambil
oleh kamera video. M ultimedia
·
57. Kelebihan Interaktif Individual Fleksibel Cost effectiveness Motivasi
Umpan balik game/simulasi Kontrol ada pada pengguna Animasi, video, musik,
audio, ilustrasi, dll M ultimedia
·
58. Kekurangan Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah
diprogramkan Memerlukan peralatan (komputer) multimedia Perlu kemampuan
pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan Pengembangannya
memerlukan adanya tim yang profesional Pengembangannya memerlukan waktu yang
cukup lama Tidak punya sentuhan manusiawi M ultimedia
·
59. Terima kasih
Selasa, 09 Oktober 2012
MODEL PEMBELAJARAN
MODEL
PEMBELAJARAN NESTED
A.
PENDAHULUAN
Berawal dari sebuah pertanyaan: Dapat
tercapai kecakapan yang multidimensi di antara konsep-konsep dalam satu mata
pelajaran?
Pertanyaan tersebut akan terjawab jika
kita mengajar menggunakan model “nested” atau “sarang”.
Dalam rangka mengintegrasikan suatu
kurikulum, maka dengan mengikuti mata kuliah Pembelajaran Terpadu akan kita
pelajari “How to Integrate Curricula” melalui 10 model pembelajaran yang
bermuara pada kurikulum terpadu.
Secara garis besar, 3 model pertama
dimulai dari sebuah eksplorasi dalam satu disiplin ilmu, yaitu fragmentasi,
koneksi, dan sarang. Lima model berikutnya, akan mengintegrasikan beberapa
disiplin ilmu. Dan 2 model terakhir, akan mengintegrasikan antara pemelajar
sendiri dengan pemelajar-pemelajar lainnya dalam suatu jaringan.
B.
MODEL PEMBELAJARAN NESTED
Dengan mengetahui cakupan setiap mata
pelajaran, maka guru dapat mencapai berbagai kecakapan. Misalnya: kecakapan di
bidang sosial, kecakapan berpikir, dan kecakapan memahami isi pelajaran secara
lebih spesifik.
1.
Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Nested?
Suatu gagasan besar yang dikemukakan
oleh guru-guru. Dimana mereka menemukan adanya ketimpangan yang sangat jauh
antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Di satu sisi
ada mata pelajaran yang dapat menumbuhkan berbagai kecakapan berpikir dan
berinteraksi, namun dalam mata pelajaran lainnya sangat miskin. Dengan
model nested ini, melalui perencanaan yang matang dan cermat diharapkan tujuan
belajar siswa dapat tercapai dengan mudah.
2.
Terlihat Seperti Apa Model Pembelajaran Nested itu?
Misalnya, suatu mata pelajaran dalam
sistem kurikulum mempunyai tujuan untuk menjelaskan tentang konsep “sistem”.
Maka konsep tersebut harus berorientasi pada dunia nyata, sehingga mudah
dipahami oleh siswa bagian per bagian dalam konsepnya. Selanjutnya, guru dalam
menyampaikan konsep tersebut harus memasukkan kecakapan berfikir baik dalam
sebab maupun akibatnya. Sehingga siswa lebih menekankan pada sebab-sebab dan
akibat-akibat sebagai tujuan belajar yang harus dicapai.
Kecakapan yang lain misalnya kecakapan
sosial seperti kecakapan bekerja sama harus dimasukkan dan menjadi tekanan
khusus selama bekerja sama dalam kerja kelompok di dalam kelas.
Juga dalam hal pembuatan bagan, dapat
dimasukkan suatu kecakapan mengorganisasi dalam pembelajaran di kelas.
Dalam menjelaskan suatu materi
pelajaran, diharapkan di dalam pikiran guru “bersarang” beberapa kecakapan yang
dapat diterapkan dalam pembelajarannya, sehingga memperkaya kandungan isi
materi pelajaran tersebut.
Tiga kelompok kecakapan yang dapat
dimasukkan dalam pembelajaran dapat kita perhatikan pada tabel berikut ini.
Kecakapan
berpikir
|
Kecakapan
sosial
|
Kecakapan
mengorganisasi
|
1. memprediksi
2. menyimpulkan
3. membandingkan
4. mengelompokkan
5. merata-rata
6. menyusun hipotesa
7. memprioritaskan
8. mengevaluasi
|
1.
mendengar dg perhatian
2. mengklarifikasi
3. mengungkapkan
4. membesarkan hati
5. menerima gagasan
6. menolak
7. pandangan setuju
8. meringkas
|
1. jaringan
2. diagram Venn
3. bagan
4. siklus
5. bagan setuju / tidak
6. daftar / matrik
7. peta konsep
8. membuat kerangka
|
Pada tingkat sekolah menengah,
kecakapan-kecakapan tersebut dapat diterapkan dalam pelajaran komputer. Misanya
dalam menjelaskan program CAD / CAM. Dengan mempelajari program CAD / CAM
diharapkan siswa dapat menguasai kecakapan “berfikir ke masa depan”, sehingga
dapat merancang desain perabot sekolahnya.
3.
Bagaimana suara perbincangan siswa dengan Model
Pembelajaran Nested?
Siswa A menyatakan : Jika pak
Guru bertanya, “apa yang kamu ketahui tentang materi pelajaran yang telah
diajarkan kepada kita besok ketika ulangan” Jawabnya bagaimana?
Siswa B
merespon : Yah! Itu gampang. Materi pelajaran itu
khan sudah diulang-ulang 18 kali di kelas.
Siswa A
: Tapi sekarang diminta untuk merangkum dan menyatakannya dalam
gambar-gambar. Apakah kita tahu apa yang diharapkan dari kita?
Siswa
B
: Tidak harus begitu. Dalam penguasaan materi pelajaran, pak Guru juga
menilai dari perubahan perilaku dan sikap kita.
Siswa
A
: Yah! Jadi pak guru bisa menilai kita dari banyak sisi
ya?
4.
Kelebihan-kelebihan Model Pembelajaran Nested.
Kelebihan model pembelajaran nested ini
adalah pada penggunaan sarang dan tandan sebagai ilustrasi. Dengan model ini,
maka isi pelajaran akan lebih kaya dan luas dengan beberapa kecakapan hidup.
Misalnya dalam menjelaskan tentang perjuangan kaum veteran. Guru memfokuskan
pada bagaimana berfikir tentang strategi perang, maka kecakapan dan
gagasan-gagasan lain tanpa disengaja ditemukan dalam pembelajaran tersebut.
Intinya bahwa satu mata pelajaran mengandung banyak dimensi.
Hari ini telah memasuki banjirnya
informasi. Kurikulum pada umumnya menciptakan jadwal yang padat, hal tersebut
merupakan lahan yang subur bagi guru untuk menanamkan berbagai kecakapan hidup
di berbagai bidang. Sedangkan dengan model pembelajaran nested, lebih
mengutamakan perhatian khusus pada satu hal. Bukan berarti membutuhkan waktu
tambahan untuk kerja ekstra dan mengajak guru-guru yang lain bekerja sama.
Tetapi seorang guru dapat mengintegrasikan berbagai kecakapan hidup dalam
materi pelajarannya, sehingga mempunyai nilai dan makna yang lebih luas.
5.
Sisi Negatif Model Pembelajaran Nested
Beberapa kelemahan Model Pembelajaran
Nested adalah jika dalam satu mata pelajaran dituntut untuk menguasai beberapa
kecakapan, maka hal itu dapat membingungkan siswa. Tentu saja hal itu terjadi
jika pelaksanaan model pembelajaran nested dilakukan asal-asalan. Konsep mata pelajaran
yang menjadi prioritas utama menjadi tidak jelas, sebab siswa ditekankan untuk
menghadapi banyak tugas dalam satu kesempatan.
6.
Kapan Model Pembelajaran Nested Tepat Digunakan?
Model pembelajaran nested telah
diujicobakan oleh beberapa guru untuk menanamkan kecakapan berpikir dan
kecakapan bekerja sama dalam suatu mata pelajarannya. Dengan menjaga agar
tujuan utama tetap tercapai, sementara dengan menambahkan kecakapan hidup yang
lain dengan tujuan supaya tercapai juga kecakapan sosialnya, maka akan
memperkaya isi dan makna pelajaran tersebut.
Mengintegrasikan kecakapan berbicara
misalnya pada 3 bidang konsep yang terpadu, maka siswa akan dengan mudah
menguasai mata pelajarannya sebagai suatu kegiatan yang terstruktur.
C.
PENUTUP
Model pembelajaran nested adalah model
pembelajaran di mana dalam mengajarkan satu mata pelajaran tertentu, kita dapat
mengintegrasikan beberapa kecakapan hidup yang bersarang dalam mata pelajaran
tersebut. Sehingga isi makna dari mata pelajaran itu menjadi lebih kaya dan
lebih luas.
Misalnya ketika kita mengenalkan
pembelajaran sistem periodik unsur kimia, maka kita juga dapat menambahkan
kecakapan tentang segala hal yang terdapat pada tabel periodik unsur tersebut.
Kemudian beberapa kecakapan yang lain semisal bagaimana pola lambang unsur
dalam penulisannya. Juga bagaimana teknik dan cara mengingat atau menghafalkan
unsur-unsur kimia.
Ketika kita membaca novel “the old man
and the sea”, maka dapat kita fokuskan bagaimana gaya penulisnya, bahasa yang
digunakannya, sikap ketekunan dan kerja sama, juga tentang tumbuhnya gagasan
dalam kerja kelompok.
Ketika kita belajar matematika, dalam
menjelaskan hal tersebut dapat juga kita ajarkan kecakapan tentang grafik,
kemudian bagaimana dari grafik itu kita dapat melukiskan garis berikutnya.
Model pembelajaran nested ini adalah
model pertama di mana guru dapat melakukan perencanaan dan merangkai beberapa
gagasan yang sejenis dari berbagai bagian dalam satu mata pelajaran.
Demikian paparan kelompok kami, sebatas
yang kami pahami dari buku “The Mindful School, How To Integrate The
Curricula”. Lengkap dan sempurnanya makalah ini sangat kami harapkan
masukan-masukan dari teman mahasiswa lainnya, dan terutama penjelasan dari
Prof. Dr. Sri Anitah selaku Dosen Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu, Program
Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)