Jumat, 26 Oktober 2012


Pemanfaatan Media Pembelajaran — Presentation Transcript
·         1. Media Pembelajaran
·    2. Peranan Media Pembelajaran Karakteristik Media Pembelajaran Pemilihan Media Pembelajaran Program Media Pembelajaran
·         3. Peranan Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima. Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Media sebagai alat bantu visual: mendorong motivasi belajar memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak mempertinggi daya serap atau retensi belajar
·         4. N ilai Praktis Media Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah) Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas/berbahaya) Membawa objek yang terlalu besar (gunung, pasar) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro organisme) Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru) Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungannya Memungkinkan Keseragaman pengalaman Mengurangi resiko apabila objek berbahaya Menyajikan informasi yang konsisten dan diulang sesuai dengan kebutuhan Membangkitkan motivasi belajar Dapat disajikan dengan menarik dan variatif Mengontrol arah maupun kecepatan peserta didik Menyajikan informasi belajar secara serempak dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dll
·         5. K arakteristik Media Pembelajaran Media Transparansi Media Audio Media Slide (Film Bingkai Suara) Media Video Media CD Multimedia Interaktif Internet Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan (tujuan, sasaran, sarana, biaya, dan waktu pembuatannya).
·         6. K arakteristik Media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT) merupakan per angkat lunak/software sedangkan perangkat kerasnya/ hardware adalah Overhead Projector (OHP). Selanjutnya Overhead Tranparancy (OHT) akan kita sebut dengan istilah “tranparansi”. Transparansi adalah lembar bening/plastik tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar. Ukuran dalam 24,5 cm x 19 cm, luar 30,5 cm x 27 cm.
·         7. K arakteristik Media Transparansi Penggunaannya praktis Mempunyai variasi teknik Tahan lama/tidak mudah rusak Tidak memerlukan ruang gelap Mudah dioperasikan, sehingga tidak perlu operator Dapat disajikan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan Waktu penyajian dapat bertatap muka dengan peserta didik Dapat disiapkan sendiri oleh guru Kelebihan media transparasi antara lain.
·         8. K arakteristik Media Transparansi Memerlukan listrik Memerlukan peralatan khusus untuk menampilkan yaitu Overhead Projector (OHP) Memerlukan panataan yang khusus Memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatan Menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutan mudah kacau Kekurangan media transparasi antara lain.
·         9. K arakteristik Media Audio Media audio adalah media yang menguta makan indra pendengaran. Pesan-pesan yang ak an disampaikan dapat dituangkan kedalam lambang-lamabang auditif, baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (sound effect). Yang termasuk media audio antara lain radio dan kaset audio. Program audio (kaset) teramsuk salah satu media yang sudah memasyarakat hingga tingkat pedesaan.
·         10. K arakteristik Media Audio Materi tak akan berubah Biaya produksi relatif murah Peralatan paling murah dibanding dengan media lainnya Program kaset dapat disajikan di luar sekolah (wawancara, rekaman kegiatan, dll) Rekaman dapat dihapus dan kaset dapat dipakai ulang Penyajian sepenuhnya dikontrol penyaji Kelebihan media audio antara lain. Kelemahan media transparasi antara lain. Daya jangkau terbatas (beda dengan radio) Pengadaan, penggandaan, pendistribusian sedikit bisa mahal
·         11. K arakteristik Media Slide Media slide terdiri dari film aktachrome ( positif) berukuran 35 mm dipotong satu persatu dan diberi bingkai (2 x 2 inchi) yang terbuat dari karton atau plastik. Karena itu media slide disebut film bingkai suara. Program slide disajikan dengan slide projector yang dipadukan dengan suara yang menyertainya. Penyajian program slide bersifat klasikal.
·         12. K arakteristik Media Slide Tahan lama Guru sebagai nara sumber dan operator Berwarna dan bersuara sehingga menarik Dapat ditampilkan berulang-ulang Kelebihan media slide antara lain. Kelemahan media slide antara lain. Pembuatan memerlukan keterampilan khusus memerlukan peralatan khusus (slide projector) dalam penyajiannya; perlu ketelitian dalam penyiapan penyajiannya karena gambar sering keliru urutanya/tertukar atau terbalik.
·         13. K arakteristik Media Video Media video atau media audio visual yang menampilkan gerak saat ini semakin dikenal di kalangan masyarakat. Media ini berupa rekaman pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Out put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD.
·         14. K arakteristik Media Video Mengutamakan objek yang bergerak. Berwarna, bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual. Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan suatu proses. Mudah menyajikannya. Tidak memerlukan ruang gelap Kelebihan media video antara lain. Kelemahan media video antara lain. Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya Perlu tenaga listrik Perlu kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya
·         15. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Multimedia berasal dari kata “multi” (banyak) dan “media”, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media. Program pembelajaran terdiri dari berbagai media yang disusun secara utuh, terintegrasi, dan mempunyai tujuan pembelajaran. Jenis media antara lain: Teks/huruf, Audio, Video, Grafis, Animasi, Simulasi. Pengertian:
·         16. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Bersifat fleksibel (dapat memilih materi maupun penggunaan waktu) Bersifat self-pacing (kecepatan belajar tiap individu berbeda) Bersifat content-rich (menyediakan informasi yang cukup banyak/ pengkayaan) Bersifat interaktif (komunikasi dua arah, ada respon/feedback)
·         17. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Interaktif Individual Fleksibel Cost effectiveness Motivasi Umpan balik game/simulasi Kontrol ada pada pengguna Soal-soal Animasi, video, musik, audio, ilustrasi, dll Kelebihan CD Multimedia Interaktif
·         18. K arakteristik CD Multimedia Interaktif Kekurangan CD Multimedia Interaktif Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan Memerlukan peralatan (komputer) multimedia Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama Tidak punya sentuhan manusiawi
·         19. K arakteristik Media Internet Media Internet merupakan media komunikasi berupa data, gambar, teks, video, maupun suara melalui jaringan komputer yang berskala internasional. Pengguna perlu memiliki identitas khusus, misal alamat IP (internet protocol). Protokol adalah tata cara jaringan berkomunikasi. Protokol ini, secara resmi dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), merupakan cara standar untuk mempaketkan dan mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang cepat tanpa rusak atau hilang.
·         20. K arakteristik Media Internet Berskala internasional Mudah untuk mengirim dan menerima data Individual Fleksibel Cost effectiveness untuk informasi yang didapat Motivasi Mendapat data berupa teks, video, audio, maupun gambar Kelebihan media internet Kekurangan media internet Perlu listrik Perlu jaringan khusus Lambat mendapat informasi kalau pemakai banyak
·         21. P emilihan Media Perlunya Pemilihan media Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran Dipilih dan digunakan dengan benar Tidak satupun media dapat mencapai tujuan belajar
·         22. P emilihan Media Kriteria Pemilihan Media ada 7 faktor: Tujuan Penggunaan media (instruksional, informasi, hiburan) Katagori Pembelajaran yang ingin dicapai: Kognitif: berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris (pengalaman) Afektif: melibatkan perasaan dan emosi Psikomotor: berhubungan dengan aktivitas fisik Sasaran (karakter, jumlah, latar belakang, motivasi) Waktu (pembuatan, penyajian) Ketersediaan (pengembangan, peralatan) Biaya Karakteristik media (kelebihan dan kelemahan) Mutu teknis (visual, audio)
·         23. P emilihan Media Prosedur Pemilihan Media Kegunaan materi Kemenarikan Mengena langsung dengan tujuan khusus Format sajian Mutakhir atau keotentikan materi Konsep fakta terjamin kecermatannya Memenuhi standar selera Keseimbangan kontroversial Tidak mengandung propaganda Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll) Struktur materi direncanakan dengan baik Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan)
·         24. P engembangan Media Menganalisis kebutuhan dan karakteristik sasaran Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan media Mengembangkan materi pelajaran yang akan dicapai melalui media sesuai tujuan pembelajaran Membuat draft atau prototype media sesuai jenis media yang telah ditentukan Mengevaluasi atau menguji coba prototipa media yang telah dihasilkan Mengadakan analisis hasil uji coba dan merevisi bila diperlukan
·         25. B agan prosedur umum pengembangan media Tidak Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa Merumuskan tujuan pembelajaran Apakah perlu isi yang baku (apakah penting tidak mengubah isi? Memproduksi program Mengembangkan materi pelajaran Ya Melakukan evaluasi / uji coba Siap pakai
·         26. P emanfaatan Media Transparansi Pengaturan Ruang
·         27. P emanfaatan Media Transparansi Posisi Layar KEYSTONE ELIMINATOR KEMIRINGAN LAYAR 30 0
·         28. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP a. Penempatan projektor Transparansi yang akan digunakan Overhead Projector (OHP) Transparansi setelah digunakan OHP Marker Catatan Bahan sajian
·         29. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP b. Penempatan layar berhadapan dengan projektor berjarak 2,5 m 2,5 m 90 0
·         30. P emanfaatan Media Transparansi Pengoperasian OHP Hubungkan OHP dengan sumber listrik Letakkan OHT pada bidang kaca Hidupkan OHP Gunakan elevator untuk mencari posisi gambar Atur fokus
·         31. P emanfaatan Media Transparansi Teknik penyajian OHT Teknik Taruk atau Sliding Teknik Jendela atau Masking Teknik Potongan atau Striping Teknik Tumpang Tindih atau Overlays Teknik Animasi
·         32. P emanfaatan Media Audio 1. Sebelum pemutaran program Apabila secara klasikal Mempelajari bahan cetak dan mendengarkan rekaman Merangsang motivasi siswa Mencatat hal-hal penting Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai Menyiapkan bahan yang akan didiskusikan Menjelaskan bagian yang sulit sebelum penyajian Menjelaskan apa yang akan dilakukan siswa selama mendengarkan program Membuat suasana yang tenang Merangsang dan mempersiapkan siswa untuk membuat komentar maupun pertanyaan
·         33. P emanfaatan Media Audio 2. Pada saat pemutaran program Guru dan siswa pada posisinya Siswa mencatak hal-hal yang tidak mengerti maupun kurang jelas Mengerjakan tugas (jka ada) sesuai dengan perintah dalam program
·         34. P emanfaatan Media Audio 3. Tindak Lanjut Guru menginformasikan tugas-tugas dan latihan yang harus dikerjakan Guru menginformasikan rencana pertemuan selanjutnya Guru memotivasi siswa untuk tetap belajar dengan giat
·         35. P emanfaatan Media Audio Contoh: Klasikal Kelompok Individual
·         36. P emanfaatan Media Slide Persiapan Penempatan Layar, Projektor, dan Siswa Kiri atau kanan papan tulis Projektor tegak lurus dengan layar. Besar kecilnya gambar terganting jarak. Atur tempat duduk siswa Sesuaikan votage projektor dan tape recorder Kaset maupun tape recorder berdekatan dengan projektor Hubungkan kabel projektor dan tape dengan sumber listrik
·         37. P emanfaatan Media Slide Persiapan Guru Pengusaan pengoperasian alat (tape recorder dan projektor) Pelajari buku penyerta dan program slidenya. Program Periksa kelengkapan program Masukkan slide sesuai dengan petunjuk Preview dahulu sebelum disajikan Periksa kaset audio Siapkan lembar evaluasi kerja sesuai dengan jumlah siswa
·         38. P emanfaatan Media Slide Pelaksanaan Penyajian Pengantar/Pendahuluan Guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan program Apa yang diharapkan siswa Diajukan pertanyan perangsang Penyajian Program Suasana tenang, fokus perhatian ke program Satu kesatuan program (awal – akhir) tanpa putus Gambar yang kurang fokus segera difokuskan Volume disesuaikan dengan jumlah siswa Kemacetan pada alat dan tidak dapat diatasi, kegiatn belajar dilanjutkan tanpa media tersebut Tndak Lanjut Setelah program dapat dilanjutkan dengan diskusi, tes, kuis, atau menjelaskan bagian yang kurang jelas
·         39. P emanfaatan Media Video Persiapan Pelajari dahulu program Kata atau istilah yang perlu dijelaskan sebelum menyaksikan program Dilakukan preview 2 atau 3 siswa. Persiapan peralatan Pelaksanaan Yakin semua peralatan sudah siap Penjelasan program: Tujuan yang ingin dicapai, Menjelaskan kata atau istilah, Sikap siswa Peralatan, program, dan siswa siap segera dimulai Dipandang perlu penjelasan program dapat dihentikan sementara Tindak Lanjut Setelah program dapat dilanjutkan dengan diskusi, tes, kuis, atau menjelaskan bagian yang kurang jelas
·         40. P emanfaatan Modul Pemanfaatan modul Modul terbagi empat komponen: Kegiatan Siswa, Petunjuk Guru, Tes Akhir Modul, dan Kunci Tes Akhir Modul Siswa dapat belajar sendiri dimana saja dan kapan saja (belajar secara mandiri). Kehadiran guru pamong masih perlu untuk siswa yang relatif masih muda dan juga untuk kegiatan kelompok.
·         41. P emanfaatan Modul Persiapan Jadwal pemanfatan modul dipadukan dengan kegiatan belajar tatap muka Guru mempelajari isi modul yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga mempunyai kesiapan dalam membimbing Pelajari petunjuk guru secara cermat Pelajari petunjuk belajar pada setiap modul Mengenalkan sistem mandiri dengan modul untuk siswa baru
·         42. P emanfaatan Modul Pelaksanaan Mengarahkan siswa untuk mempelajari modul secara benar, yaitu: Membaca pendahuluan pada setiap modul secara cermat, karena terdapat petunjuk belajar, tujuan umum modul, alat dan bahan yang perlu disiapkan, alokasi waktu, dan sebagainya. membaca tujuan khusus dan pokok-pokok materi yang terdapat pada setiap kegiatan mempelajari uraian materi mengerjakan semua latihan kemudian mencocokkan jawabannya dengan melihat kunci jawaban menyarankan agar siswa tidak melihat kunci jawaban mencatat hal-hal yang tidak dipahami, kemudian didiskusikan dengan teman dalam kelompok atau dibahas di dalam kelas bersama guru.
·         43. P emanfaatan Modul Pelaksanaan M emantau kegiatan dan kemajuan belajar siswa, ketika mereka mempelajari modul secara mandiri. memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari modul menegur siswa yang mempelajari modul secara tidak benar membimbing siswa untuk mendiskusikan kesulitan/ permasalahan yang mereka hadapi dalam kelompok memberikan umpan balik/tanggapan/jawaban terhadap permasalahan/kesulitan yang tidak dapat dipecahkan dalam kelompok melaksanakan tes akhir modul secara klasikal.
·         44. P emanfaatan Modul Tindak Lanjut M emberikan tugas-tugas lanjutan/pengayaan kepada siswa menginformasikan tentang materi modul pada pertemuan berikutnya menganjurkan siswa agar mempelajari modul secara mandiri di rumah.
·         45. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Pemanfaatan media Modul terbagi empat komponen: Kegiatan Siswa, Petunjuk Guru, Tes Akhir Modul, dan Kunci Tes Akhir Modul Siswa dapat belajar sendiri dimana saja dan kapan saja (belajar secara mandiri). Kehadiran guru pamong masih perlu untuk siswa yang relatif masih muda dan juga untuk kegiatan kelompok. Kaset Audio/video bersifat melengkapi modul
·         46. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Sebelum pemutaran program Apabila program akan dimanfaatkan secara klasikal di TKB, guru mempersiapkan diri dengan: Mempelajari bahan-bahan cetak yang telah tersedia atau catatan mengenai program tersebut dan memperhatikan rekamannya sebelum dimanfaatkan. Merangsang motivasi siswa agar memperhatikan program tersebut dengan baik. Membuat catatan tentang hal-hal penting Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh program. Menyiapkan bahan yang akan didiskusikan. Memperhatikan bagian yang sukar dalam program tersebut dan apabila perlu menjelaskan terlebih dahulu sebelum program disajikan. Menjelaskan apa yang harus dilakukan siswa waktu memperhatikan program, misalnya mencatat, menirukan, dll.
·         47. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Sebelum pemutaran program Mempersiapkan siswa untuk memperhatikan program dengan jalan memberi rangsangan dan memusatkan perhatian mereka melalui komentar maupun pertanyaan. Guru dapat menyiapkan siswa untuk memperhatikan dengan baik dengan cara; Membuat suasana ruangan yang sejuk misalnya dengan menutup pintu dan jendela kaca diberi (gordyn ) agar siswa dapat lebih memusatkan perhatiannya pada program. Mengajak siswa mendengarkan dengan tenang dan sopan serta memusatkan perhatiannya pada program. Mempersiapkan siswa untuk memperhatikan program dengan jalan memberi rangsangan dan memusatkan perhatian mereka melalui komentar maupun pertanyaan.
·         48. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Pada Saat pemutaran program Guru dan siswa harus berada pada tempatnya masing-masing, dan tidak berjalan ke sana ke mari yang dapat mengganggu perhatian siswa yang sedang tercurah pada program yang didengarkan Siswa harus mencatat bagian atau hal-hal yang kurang/ belum jelas/belum dimengerti untuk ditanyakan/didiskusikan setelah program berakhir Mengerjakan tugas-tugas (jika ada) sesuai dengan perintah dalam program.
·         49. P emanfaatan Media Terpadu (modul dengan kaset audio/video) Tindak Lanjut Guru menginformasikan tugas-tugas dan latihan-latihan yang harus dikerjakan. Guru menginformasikan tentang rencana pertemuan selajutnya Guru memotivasi siswa untuk tetap belajar dengan giat.
·         50. M ultimedia Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi berarti banyak, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media yang terintegrasi. Pengertian
·         51. Jenis Media Teks/huruf Audio Video Grafis Animasi M ultimedia
·         52. Teks/huruf Untuk menerangkan materi Sebagai keterangan tambahan di samping visual Sebagai penekanan materi Hypertexts M ultimedia
·         53. Audio/suara Audio sangat efektif apabila dikombi-nasikan dengan media lainnya. Apabila pengguna malas membaca dapat mendengarkan audionya saja. Audio dapat digunakan untuk memancing perhatian, sangat cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu. Jenis Audio: narasi, sound effect, suara asli, musik background, dll. M ultimedia
·         54. Grafis Media (ilustrasi maupun foto ) yang cocok untuk mengidentifikasi benda. Mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Penggunaan grafis disertai teks akan menghemat untuk memahaminya. Sebagai daya tarik agar tidak membosankan. M ultimedia
·         55. Video Untuk menerangkan sesuai dengan aslinya Gambaran nyata Dokumentasi Daya tarik pengguna Penyeimbang/pelengkap program multimedia M ultimedia
·         56. Animasi Media yang sangat efektif untuk proses terjadinya/perubahan. Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit. Dapat menjelaskan konsep yang sulit sehingga mudah untuk dimengerti. Dapat memvisualkan yang sulit diambil oleh kamera video. M ultimedia
·         57. Kelebihan Interaktif Individual Fleksibel Cost effectiveness Motivasi Umpan balik game/simulasi Kontrol ada pada pengguna Animasi, video, musik, audio, ilustrasi, dll M ultimedia
·         58. Kekurangan Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan Memerlukan peralatan (komputer) multimedia Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama Tidak punya sentuhan manusiawi M ultimedia
·         59. Terima kasih

Selasa, 09 Oktober 2012

MODEL PEMBELAJARAN


MODEL PEMBELAJARAN NESTED
A.    PENDAHULUAN
Berawal dari sebuah pertanyaan: Dapat tercapai kecakapan yang multidimensi di antara konsep-konsep dalam satu mata pelajaran?
Pertanyaan tersebut akan terjawab jika kita mengajar menggunakan model “nested” atau “sarang”.
Dalam rangka mengintegrasikan suatu kurikulum, maka dengan mengikuti mata kuliah Pembelajaran Terpadu akan kita pelajari “How to Integrate Curricula” melalui 10 model pembelajaran yang bermuara pada kurikulum terpadu.
Secara garis besar, 3 model pertama dimulai dari sebuah eksplorasi dalam satu disiplin ilmu, yaitu fragmentasi, koneksi, dan sarang. Lima model berikutnya, akan mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu. Dan 2 model terakhir, akan mengintegrasikan antara pemelajar sendiri dengan pemelajar-pemelajar lainnya dalam suatu jaringan.

B.     MODEL PEMBELAJARAN NESTED
Dengan mengetahui cakupan setiap mata pelajaran, maka guru dapat mencapai berbagai kecakapan. Misalnya: kecakapan di bidang sosial, kecakapan berpikir, dan kecakapan memahami isi pelajaran secara lebih spesifik.

1.      Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Nested?
Suatu gagasan besar yang dikemukakan oleh guru-guru. Dimana mereka menemukan adanya ketimpangan yang sangat jauh antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Di satu sisi ada mata pelajaran yang dapat menumbuhkan berbagai kecakapan berpikir dan berinteraksi, namun dalam mata pelajaran lainnya sangat miskin.  Dengan model nested ini, melalui perencanaan yang matang dan cermat diharapkan tujuan belajar siswa dapat tercapai dengan mudah.


2.      Terlihat Seperti Apa Model Pembelajaran Nested itu?
Misalnya, suatu mata pelajaran dalam sistem kurikulum mempunyai tujuan untuk menjelaskan tentang konsep “sistem”. Maka konsep tersebut harus berorientasi pada dunia nyata, sehingga mudah dipahami oleh siswa bagian per bagian dalam konsepnya. Selanjutnya, guru dalam menyampaikan konsep tersebut harus memasukkan kecakapan berfikir baik dalam sebab maupun akibatnya. Sehingga siswa lebih menekankan pada sebab-sebab dan akibat-akibat sebagai tujuan belajar yang harus dicapai.
Kecakapan yang lain misalnya kecakapan sosial seperti kecakapan bekerja sama harus dimasukkan dan menjadi tekanan khusus selama bekerja sama dalam kerja kelompok di dalam kelas.
Juga dalam hal pembuatan bagan, dapat dimasukkan suatu kecakapan mengorganisasi dalam pembelajaran di kelas.
Dalam menjelaskan suatu materi pelajaran, diharapkan di dalam pikiran guru “bersarang” beberapa kecakapan yang dapat diterapkan dalam pembelajarannya, sehingga memperkaya kandungan isi materi pelajaran tersebut.
Tiga kelompok kecakapan yang dapat dimasukkan dalam pembelajaran dapat kita perhatikan pada tabel berikut ini.
Kecakapan berpikir
Kecakapan sosial
Kecakapan mengorganisasi
1.      memprediksi
2.      menyimpulkan
3.      membandingkan
4.      mengelompokkan
5.      merata-rata
6.      menyusun hipotesa
7.      memprioritaskan
8.      mengevaluasi
1.      mendengar dg perhatian
2.      mengklarifikasi
3.      mengungkapkan
4.      membesarkan hati
5.      menerima gagasan
6.      menolak
7.      pandangan setuju
8.      meringkas
1.      jaringan
2.      diagram Venn
3.      bagan
4.      siklus
5.      bagan setuju / tidak
6.      daftar / matrik
7.      peta konsep
8.      membuat kerangka

Pada tingkat sekolah menengah, kecakapan-kecakapan tersebut dapat diterapkan dalam pelajaran komputer. Misanya dalam menjelaskan program CAD / CAM. Dengan mempelajari program CAD / CAM diharapkan siswa dapat menguasai kecakapan “berfikir ke masa depan”, sehingga dapat merancang desain perabot sekolahnya.

3.      Bagaimana suara perbincangan siswa dengan Model Pembelajaran Nested?
Siswa A menyatakan :  Jika pak Guru bertanya, “apa yang kamu ketahui tentang materi pelajaran yang telah diajarkan kepada kita besok ketika ulangan” Jawabnya bagaimana?
Siswa B merespon     :  Yah! Itu gampang. Materi pelajaran itu khan sudah diulang-ulang 18 kali di kelas.
Siswa A                     :  Tapi sekarang diminta untuk merangkum dan menyatakannya dalam gambar-gambar. Apakah kita tahu apa yang diharapkan dari kita?
Siswa B                      :  Tidak harus begitu. Dalam penguasaan materi pelajaran, pak Guru juga menilai dari perubahan perilaku dan sikap kita.
Siswa A                     :  Yah! Jadi pak guru bisa menilai kita dari banyak sisi ya?   

4.      Kelebihan-kelebihan Model Pembelajaran Nested.
Kelebihan model pembelajaran nested ini adalah pada penggunaan sarang dan tandan sebagai ilustrasi. Dengan model ini, maka isi pelajaran akan lebih kaya dan luas dengan beberapa kecakapan hidup. Misalnya dalam menjelaskan tentang perjuangan kaum veteran. Guru memfokuskan pada bagaimana berfikir tentang strategi perang, maka kecakapan dan gagasan-gagasan lain tanpa disengaja ditemukan dalam pembelajaran tersebut. Intinya bahwa satu mata pelajaran mengandung banyak dimensi.
Hari ini telah memasuki banjirnya informasi. Kurikulum pada umumnya menciptakan jadwal yang padat, hal tersebut merupakan lahan yang subur bagi guru untuk menanamkan berbagai kecakapan hidup di berbagai bidang. Sedangkan dengan model pembelajaran nested, lebih mengutamakan perhatian khusus pada satu hal. Bukan berarti membutuhkan waktu tambahan untuk kerja ekstra dan mengajak guru-guru yang lain bekerja sama. Tetapi seorang guru dapat mengintegrasikan berbagai kecakapan hidup dalam materi pelajarannya, sehingga mempunyai nilai dan makna yang lebih luas.

5.      Sisi Negatif Model Pembelajaran Nested
Beberapa kelemahan Model Pembelajaran Nested adalah jika dalam satu mata pelajaran dituntut untuk menguasai beberapa kecakapan, maka hal itu dapat membingungkan siswa. Tentu saja hal itu terjadi jika pelaksanaan model pembelajaran nested dilakukan asal-asalan. Konsep mata pelajaran yang menjadi prioritas utama menjadi tidak jelas, sebab siswa ditekankan untuk menghadapi banyak tugas dalam satu kesempatan.

6.      Kapan Model Pembelajaran Nested Tepat Digunakan?
Model pembelajaran nested telah diujicobakan oleh beberapa guru untuk menanamkan kecakapan berpikir dan kecakapan bekerja sama dalam suatu mata pelajarannya. Dengan menjaga agar tujuan utama tetap tercapai, sementara dengan menambahkan kecakapan hidup yang lain dengan tujuan supaya tercapai juga kecakapan sosialnya, maka akan memperkaya isi dan makna pelajaran tersebut.
Mengintegrasikan kecakapan berbicara misalnya pada 3 bidang konsep yang terpadu, maka siswa akan dengan mudah menguasai mata pelajarannya sebagai suatu kegiatan yang terstruktur.

C.    PENUTUP
Model pembelajaran nested adalah model pembelajaran di mana dalam mengajarkan satu mata pelajaran tertentu, kita dapat mengintegrasikan beberapa kecakapan hidup yang bersarang dalam mata pelajaran tersebut. Sehingga isi makna dari mata pelajaran itu menjadi lebih kaya dan lebih luas.
Misalnya ketika kita mengenalkan pembelajaran sistem periodik unsur kimia, maka kita juga dapat menambahkan kecakapan tentang segala hal yang terdapat pada tabel periodik unsur tersebut. Kemudian beberapa kecakapan yang lain semisal bagaimana pola lambang unsur dalam penulisannya. Juga bagaimana teknik dan cara mengingat atau menghafalkan unsur-unsur kimia.
Ketika kita membaca novel “the old man and the sea”, maka dapat kita fokuskan bagaimana gaya penulisnya, bahasa yang digunakannya, sikap ketekunan dan kerja sama, juga tentang tumbuhnya gagasan dalam kerja kelompok.
Ketika kita belajar matematika, dalam menjelaskan hal tersebut dapat juga kita ajarkan kecakapan tentang grafik, kemudian bagaimana dari grafik itu kita dapat melukiskan garis berikutnya.
Model pembelajaran nested ini adalah model pertama di mana guru dapat melakukan perencanaan dan merangkai beberapa gagasan yang sejenis dari berbagai bagian dalam satu mata pelajaran.
Demikian paparan kelompok kami, sebatas yang kami pahami dari buku “The Mindful School, How To Integrate The Curricula”. Lengkap dan sempurnanya makalah ini sangat kami harapkan masukan-masukan dari teman mahasiswa lainnya, dan terutama penjelasan dari Prof. Dr. Sri Anitah selaku Dosen Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu, Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.